Jumat, September 03, 2010

kelaparan

Akar gantung menatapku diwarung kopi depan kantor lurah,
Melambai bak tali pusar habis di sesar di Rumah sakit miskin.
Berlaga bagai atlit di podium juara catur antar kecamatan..




Aku tak heran kalau ia tak punya teman seperjuangan,
Ia lemas kesepian di antara harapan,
sementara kau tetap saja memujanya.

Akar gantung menatapku penuh hinaan,
sedang aku melihatnya seperti ular tak berbisa,
tapi kau tetap saja memujanya..

Akar gantung tak punya impian,
hanya sebatas menyangga tubuh renta bertahan hidup di atas penderitaan.
tapi kau tetap saja memujanya,

akar gantung membuatku mati cemburu,
padahal aku bermandi mimpi dan layaknya juara sejati,


TIM. 280810. RGI