puisi brengsek

Kebrengsekannya tidak mengurangi pemaknaan. Mereka hanyalah perkebunan kata-kata, yang kadang rimbun kadang kering, tergantung musim dan kecocokan pupuk.

Selasa, November 03, 2009

Tugas akhir

Hari ini ku terkunci di kebingungan

terbaring di ilmu Pengetahuan

mencari rumus senyumu,

temukan senyawa kimia penyusun rindu.
dimamahbiaki burahol di 16.04.00

1 komentar:

Lesly Septikasari mengatakan...

ah, ini bukan puisi brengsek ko

lovely

4 November 2009 pukul 07.10

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

mencari

yang sudah - sudah

  • ►  2008 (44)
    • ►  Mei (11)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Juli (12)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  September (1)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  November (3)
    • ►  Desember (1)
  • ▼  2009 (10)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ▼  November (5)
      • Tugas akhir
      • Marahan
      • tergodA
      • angkuh
      • dirampok
    • ►  Desember (1)
  • ►  2010 (7)
    • ►  Januari (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  November (1)
  • ►  2011 (12)
    • ►  Februari (1)
    • ►  April (1)
    • ►  November (5)
    • ►  Desember (5)
  • ►  2012 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (6)
    • ►  April (6)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Juli (1)

teman - teman

  • Sinaran
  • precious world in my ordinary life
  • Lights Will Guide You Home ...
  • PUISI DALAM WAKTU
  • the afternoon swings
  • Listya
  • Siska Suryani
  • Di Balik Awan
  • hitam :: jingga
  • Ordinary people
  • A.M Arifin
  • It's me...Fani...
  • Anggiara
  • abahsangpenyamunyangjarangmanyun
  • Linkbee: http://mmugnitaufik.blogspot.com
Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.