puisi brengsek

Kebrengsekannya tidak mengurangi pemaknaan. Mereka hanyalah perkebunan kata-kata, yang kadang rimbun kadang kering, tergantung musim dan kecocokan pupuk.

Senin, November 14, 2011

Doa

Barangkali gubernur BI perlu kuminta secara paksa,
Agar resah ini dapat ditukar surat berharga atau sekedar recehan..
Mungkin sejak kemarin aku bisa kaya


budut.151111.RGI
dimamahbiaki burahol di 18.13.00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

mencari

yang sudah - sudah

  • ►  2008 (44)
    • ►  Mei (11)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Juli (12)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  September (1)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  November (3)
    • ►  Desember (1)
  • ►  2009 (10)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Desember (1)
  • ►  2010 (7)
    • ►  Januari (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  November (1)
  • ▼  2011 (12)
    • ►  Februari (1)
    • ►  April (1)
    • ▼  November (5)
      • Doa
      • penduduk baru
      • simfoni
      • serumpun
      • tengah malam
    • ►  Desember (5)
  • ►  2012 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2013 (6)
    • ►  April (6)
  • ►  2015 (1)
    • ►  Juli (1)

teman - teman

  • Sinaran
  • precious world in my ordinary life
  • Lights Will Guide You Home ...
  • PUISI DALAM WAKTU
  • the afternoon swings
  • Listya
  • Siska Suryani
  • Di Balik Awan
  • hitam :: jingga
  • Ordinary people
  • A.M Arifin
  • It's me...Fani...
  • Anggiara
  • abahsangpenyamunyangjarangmanyun
  • Linkbee: http://mmugnitaufik.blogspot.com
Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.